Pentingnya Forecasting dalam Bisnis serta Kompetensi yang Diperlukan

Forecasting dalam Bisnis
Forecasting dalam bisnis menjadi suatu hal penting dilakukan. Istilah ini sebetulnya tidak asing. Jika diartikan adalah hal-hal cukup berkaitan dengan kegiatan memperkirakan situasi atau ramalan bisnis masa depan.
Dengan ramalan tersebut setiap pelaku usaha bisa mengambil langkah paling tepat untuk menghadapi setiap kemungkinan. Baik buruknya situasi dapat segera dikendalikan tanpa mengganggu kelancaran bisnis.
Salah satu yang paling sering dilakukan sebagai wujud forecasting adalah perkiraan jumlah produksi. Lebih jauh mengenai forecasting dalam bisnis, simak penjelasan kami berikut ini.
Baca Juga: Pembukuan Sederhana Bisnis Kecil yang Wajib Dikuasai
Table of Contents
Apa Itu Forecasting?
Forecasting merupakan sebuah metode yang digunakan dalam melakukan pengendalian dan perencanaan produksi. Tujuannya adalah agar mampu menghadapi ketidakpastian di masa depan. Dengan metode ini setiap pelaku usaha dapat memperkirakan jumlah permintaan produk.
Baca Juga: Pentingnya Manajemen Stock Bisnis Makanan yang Efektif
Pelaku usaha khususnya yang masih pemula tidak jarang menghadapi kebingungan saat akan menentukan volume produksi. Belum tepat menggunakan acuan dalam perhitungannya. Di mana jika produksi terlalu banyak, risikonya tidak laku dan merugi.
Sebaliknya, saat memperkecil volume produksi, ternyata permintaan pasar meningkat drastis. Saat produsen tidak mampu memenuhi permintaan pasar, besar kemungkinan konsumen akan berpindah ke kompetitor.
Proses produksi merupakan aktivitas yang memerlukan banyak biaya atau cost. Apabila tidak efisien, tidak didukung dengan pergerakan bagian lain seperti promosi dan pemasaran, maka barang hanya akan menumpuk di gudang.
Penumpukan barang ini juga akan memotong biaya, biaya pemeliharaan misalnya. Kemudian pemusnahan apabila kemudian barang mengalami penurunan kualitas akibat penyimpanan dan tidak dapat diedarkan ke pasaran.
Kondisi seperti ini tentu menimbulkan kerugian financial terhadap perusahaan. Maka wajib menerapkan metode forecasting dalam bisnis dengan tepat. Sehingga efisiensi modal dapat diwujudkan.
Perkiraan ini dilakukan dengan mempelajari data-data penjualan yang sudah dirangkum sebelumnya. Prinsipnya sesederhana itu, maka tidak hanya berlaku untuk industri besar tapi juga pebisnis kecil.
Mengapa Forecasting Penting dalam Bisnis?
Bisnis bidang apapun akan sulit berkembang optimal apabila tidak memiliki perencanaan yang matang. Perencanaan berlandaskan berbagai prediksi kondisi perekonomian di masa depan. Berikut manfaat forecasting dalam bisnis.
- Membantu prediksi jumlah produksi
Prediksi dan perencanaan jumlah produksi bukan hanya mempengaruhi keberhasilan penjualan, melainkan juga masa depan bisnis. Perencanaan lain baik dalam jangka pendek maupun panjang, sangat bergantung pada peramalan penjualan atau forecasting.
Dengan prediksi yang jitu manajemen terkait arah bisnis kedepannya jadi memiliki gambaran yang jelas. Hal ini akan berdampak pada penentuan target pasar yang tepat sehingga pelaku usaha dapat meraup keuntungan lebih besar.
- Memperkirakan kebutuhan keuangan
Setelah jumlah produksi diketahui perkiraannya, perusahaan secara otomatis dapat memperkirakan berapa banyak biaya yang perlu dikeluarkan. Hal ini tentu bisa menghindari pengeluaran tidak efisien sehingga kondisi keuangan bisa lebih stabil dan terjaga.
Terutama pebisnis baru, pengeluaran di awal masa memulai usaha sangat butuh perhitungan. Perlu efisiensi cost sebab akan ada banyak pos-pos pengeluaran lainnya guna mendukung berjalannya usaha.
- Mendukung pengambilan keputusan
Sebagian besar pelaku usaha akan menghadapi berbagai potensi ketidakpastian, seperti perubahan harga baku sampai kenaikan dan penurunan penjualan. Maka forecasting sangat diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen.
Forecasting dalam bisnis menyumbang banyak informasi yang dibutuhkan manajer untuk pengambilan keputusan masa depan perusahaan. Dengan dasar kuat, maka dapat meminimalisir kesalahan.
- Memenuhi kepuasan konsumen
Perkiraan, prediksi, dan target yang tepat tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tapi juga konsumen. Perusahaan mendapatkan gambaran tepat terkait permintaan konsumen akan kualitas dan variasi barang di masa depan.
Jadi selain menyiapkan dari segi kuantitas, kualitas, produsen juga perlu memperhatikan perubahan tren. Konsumen memiliki minat yang perubahannya sangat cepat. Dan ini akan berpengaruh pada ketersediaan stok dan penjualan.
Apa Saja Metode Forecasting dalam Bisnis?
Secara umum, dalam dunia usaha, prediksi atau forecasting ditetapkan melalui dua metode. Pertama adalah metode kuantitatif, kedua kualitatif. Jika kuantitatif berkaitan dengan jumlah, kualitatif berdasarkan kualitas. Berikut penjelasannya.
- Metode kuantitatif
Forecasting dalam bisnis menggunakan riset pasar, opini eksekutif (para manajer), serta prediksi dari tenaga penjual masing-masing wilayah. Metode ini sifatnya lebih subjektif daripada metode kualitatif.
Hal ini karena dipengaruhi oleh latar belakang penilai, seperti intuisi, pendidikan, emosi, dan lain-lain. Jika menggunakan metode ini maka perusahaan atau pelaku usaha harus mempercayakan pada individu berpengalaman.
Orang yang sudah terbiasa menganalisa dan membuat perkiraan dari hasil penjualan, membandingkannya, kemudian dijadikan sebagai landasan. Minimal mengerti permasalahan bisnis serta mengenal karakteristik pasar yang ditarget perusahaan.
- Metode forecasting kualitatif
Metode forecasting kualitatif mengandalkan data-data masa lampau suatu variabel. Juga mengambil data-data saling berkaitan yang dianggap berpengaruh untuk memprediksi masa depan bisnis, sehingga hasilnya objektif.
Forecasting dalam bisnis yang menggunakan metode ini bisa didukung oleh teknologi. Misalnya memanfaatkan aplikasi khusus. Anda tinggal memasukkan data-data berupa angka penjualan, kemudian akan otomatis teranalisis.
Kompetensi yang Dibutuhkan dalam Melakukan Forecasting
Sebagai penentu kebijakan perusahaan, forecasting dalam bisnis harus dilakukan oleh tenaga profesional. Terutama jika masih mengandalkan metode kuantitatif di mana hasilnya merupakan pandangan subyektif. Berikut kompetensi yang diperlukan untuk melakukannya.
- Kemampuan bisnis
Memahami iklim bisnis dan pasar apapun jenis dan tujuan usahanya. Keakuratan teknik forecasting bergantung pada pemahaman tentang gambaran yang lebih besar. Sehingga tidak akan meleset jauh dari kondisi sebenarnya.
- Keterampilan teknis
Keterampilan teknis diperlukan untuk mengidentifikasi data yang relevan, mengelompokkannya, dan menarik kesimpulan. Jadi bukan hanya asal membuat prediksi berdasarkan insting terhadap suatu situasi.
- Keterampilan manajemen data
Data adalah dasar dari sebuah perencanaan dan perkiraan. Pebisnis atau tenaga yang ditunjuk harus mampu mengidentifikasi, menyortir, dan mengelolanya sebelum mendapatkan wawasan tentang potensi perkembangan di masa depan.
Hal ini akan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas data dengan menemukan dan mengendalikan anomali. Sekaligus mengelola data untuk membuat model realistis terhadap peristiwa di masa depan.
- Kemampuan komunikasi
Keterampilan komunikasi dan interpersonal merupakan aset berharga bagi pelaku usaha. Kompetensi ini diperlukan pada setiap langkah prakiraan, pengumpulan data hingga menjelaskan hasil prakiraan kepada pihak ketiga.
Pebisnis menggunakan keterampilan komunikasi untuk berinteraksi dengan unit bisnis paling relevan, mengamankan pendanaan dan mengkomunikasikan hasil ramalan. Sehingga pesan dapat tersampaikan dengan tepat sesuai tujuan forecasting dalam bisnis.
Baca Juga: Mengenal Bekal Pebisnis Sukses Paling Tepat dan Bermanfaat